Di tengah malam yang hening di kawasan sekitar Telkom University, dua tangan bersatu dalam genggaman erat di depan sebuah tempat bercahaya: Jacko’s Barbershop. Momen itu bukan sekadar simbol pertemuan dua pelaku usaha lokal, melainkan awal dari sebuah gerakan kecil dengan dampak besar bagi mahasiswa dan lingkungan.
Iman Ahmad, CEO Kosantelu.com, dan Jacko, pemilik barbershop legendaris ini, resmi menjalin kolaborasi untuk menjawab kebutuhan sederhana namun sering terabaikan—potong rambut yang terjangkau, mudah diakses, dan penuh kepedulian. Bukan hanya soal gaya, tapi juga tentang kebermanfaatan dan nilai keberlanjutan.
"Mahasiswa seringkali kesulitan mencari waktu dan tempat potong rambut yang nyaman, apalagi dengan jadwal kuliah yang padat dan dana terbatas," ujar Iman. "Kami ingin hadir bukan hanya sebagai penyedia layanan, tapi juga sebagai solusi."
Potong Rambut Jadi Gerakan Edukatif
Lewat inisiatif ini, mahasiswa Telkom University yang tinggal di kosan-kosan sekitar bisa memesan layanan potong rambut dengan harga khusus melalui platform Kosantelu. Namun di balik layanan itu, ada cerita lebih dalam: setiap helai rambut yang jatuh tidak dibuang sia-sia.
"Awalnya kami buang begitu saja," kenang Jacko, "tapi setelah ngobrol dengan tim Kosantelu, kami mulai melihat rambut bukan sebagai sampah, tapi sebagai potensi."
Limbah Rambut untuk Inovasi
Rambut manusia ternyata punya banyak manfaat ekologis. Dari kemampuan menyerap minyak dalam tumpahan limbah, menjadi bahan dasar pupuk organik, hingga dijadikan karya seni instalatif untuk kampanye sosial.
Dengan menggandeng komunitas lingkungan kampus dan mahasiswa teknik lingkungan, potongan rambut dikumpulkan, disterilkan, lalu dijadikan bahan uji coba untuk proyek-proyek seperti biomaterial penahan erosi, bantal serat alami, hingga media tanam alternatif. Bahkan sedang dikembangkan sistem pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) dari pemanfaatan limbah ini.
Bukan Sekadar Gaya, Tapi Kesadaran
Tak sedikit mahasiswa yang tersentuh dengan inisiatif ini. "Aku awalnya datang hanya ingin cukur karena murah," ujar Ardi, mahasiswa semester 2. "Tapi pas tahu rambutku bisa dipakai buat edukasi dan lingkungan, rasanya beda. Kayak jadi bagian dari sesuatu yang lebih besar."
Membangun Ekosistem Usaha yang Berkelanjutan
Kolaborasi antara Kosantelu dan Jacko’s Barbershop bukan sekadar transaksi jasa. Ini tentang membangun ekosistem yang saling menguatkan: bisnis lokal, kepedulian sosial, dan tanggung jawab lingkungan.
Dengan semangat gotong royong dan inovasi, siapa sangka, potongan rambut yang dulu berakhir di lantai kini menjadi benih harapan baru. Di sinilah letak kekuatan sebenarnya: mengubah hal kecil menjadi langkah besar menuju masa depan yang lebih peduli, lebih sadar, dan lebih manusiawi.
#PotongDenganMakna #KosanteluXJacko #RambutUntukBumi #MahasiswaBerkarya